Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) mengikuti konferensi
‘International Public Foundation to Aid Gaza’ yang berlangsung hari ini Sabtu
(30/8/14) sampai Ahad (31/8/14) di Istanbul, Turki.
Keikutsertaan KNRP dalam konferensi ini, sesuai dengan keinginan
rakyat Indonesia yang berkeinginan terus membantu rakyat Palestina khususnya di
Jalur Gaza, seperti diketahui bersama, Jalur Gaza mengalami agresi serta
genosida Zionis Israel selama 51 hari.
Bantuan rakyat Indonesia yang akan disalurkan melalui KNRP dalam
konferensi ini nantinya berupa program-program, diantaranya pengadaan air
bersih, pertanian, kesehatan dan pendidikan.
Demikian disampaikan Ketua Harian KNRP Caca Cahayaningrat di
sela-sela pembukaan konferensi internasional perdana yang diselenggarakan Qatar
Charity, di Istanbul Turki Sabtu (30/8/14) pagi waktu setempat.
Kemudian, Caca melanjutkan, dalam konferensi ini juga akan
membahas kondisi Gaza terkini serta dan bantuan apa saja yang diperlukan warga
Gaza dalam berbagai sisi kehidupan, “Kondisi Gaza terkini akan disampaikan
sejumlah tokoh-tokoh di Jalur Gaza Palestina, salah satunya DR. Ishom Yusuf,
yang pernah menerima KNRP saat ke Jalur Gaza tahun 2012-2013 lalu, juga KNRP
akan menyalurkan donasi dari rakyat Indonesia sebesar 1.000.000 USD untuk
program-program yang akan dibahas dalam konferensi kali ini,” jelas Caca.
Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Wail Saqa menyampaikan,
mendirikan dan mendeklarasikan International Public Foundation to Aid Gaza
menjadi target dari konferensi, “Tujuan utama untuk membahas kondisi Gaza dan
memetakan kebutuhan warga Gaza yang telah menjadi korban agresi Zionis Israel
serta merumuskan apa yang bisa dilakukan LSM dari berbagai negara untuk dapat memberikan
yang terbaik bagi rakyat Gaza sesegera mungkin dalam waktu yang panjang,”
ungkapnya.
Penyaluran bantuan kali ini adalah salah satu cara KNRP
menyalurkan kepada lembaga yang tepat dan terpercaya, sebelumnya saat terjadi
agresi Zionis Israel di Jalur Gaza, KNRP juga telah menyalurkan 4,5 Milyar
rupiah melalui Aliansi Internasional untuk Penyelamatan Al Quds dan Palestina
di Istanbul Turki, Ahad (20/7) bulan lalu. (KNRPMedia/sbb/dakwatuna)